Pinjaman online (pinjol) telah menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan finansial yang mendesak. Namun, di balik kemudahannya, pinjol juga menyimpan banyak bahaya, terutama pinjol ilegal.
Pinjol ilegal adalah pinjol yang tidak terdaftar atau diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjol ilegal biasanya menawarkan pinjaman dengan bunga dan biaya yang tinggi, serta menggunakan cara-cara penagihan yang tidak sesuai dengan peraturan.
Berikut adalah beberapa bahaya pinjol ilegal:
Pinjol ilegal biasanya menawarkan bunga dan biaya yang sangat tinggi. Hal ini dapat membuat utang menjadi semakin besar dan sulit untuk dilunasi.
Pinjol ilegal sering menggunakan cara-cara penagihan yang tidak sesuai dengan peraturan, seperti intimidasi, ancaman, dan pelecehan. Hal ini dapat menimbulkan trauma dan gangguan psikologis bagi debitur.
Jika debitur tidak dapat melunasi utang tepat waktu, pinjol ilegal akan mengenakan denda dan bunga yang menumpuk. Hal ini dapat membuat utang menjadi semakin besar dan sulit untuk dilunasi.
Debitur yang tidak dapat melunasi utang pinjol ilegal akan masuk blacklist Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Hal ini dapat menyulitkan debitur untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan lain di masa depan.
Untuk menghindari bahaya pinjol ilegal, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
Cek daftar pinjol yang terdaftar di OJK melalui website resmi OJK atau aplikasi OJK Mobile.
Bunga dan biaya yang rendah biasanya merupakan tanda-tanda pinjol ilegal.
Pahami dengan cermat perjanjian pinjaman sebelum menandatanganinya.
Jangan memberikan data pribadi yang sensitif, seperti data KTP dan rekening bank, kepada pinjol.
Jika menemukan pinjol ilegal, segera laporkan kepada OJK melalui website resmi OJK atau aplikasi OJK Mobile.
Dengan mengetahui bahaya pinjol ilegal, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan pinjol.
